Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

KATANYA ORANG PINTAR

Gambar
Istilah 'orang pintar' terlanjur dikonotasikan kepada orang yang menyandang ilmu supranatural, dan bahasa kaum sehari-hari terlanjur membudayakannya dengan sebutan paling umum, yaitu dukun. Fungsinya sudah terlanjur menjadi hal umum yang diprasangkai banyak kaum, maka istilah 'orang pintar' ini pun mesti diselamatkan, supaya fungsi bahasanya kembali kepada ruang kelasnya yang terang. Tapi tak perlu ngotot, batal diselamatkan ya tidak jadi soal. Sebab ada yang lebih penting un tuk diselamatkan, yaitu istilah 'toleransi' supaya tidak berubah bunyi dan fungsinya menjadi 'toleransu'.

MENOLONG BUKAN MENGERJAI

Gambar
Ada seorang nenek, ia penggembala wedhus yang sudah sepuh. Lantai rumahnya masih tanah, disebutnya oleh panitia zakat sebagai kaum masakin. Ia mendatangi lelaki 30-an tahun yang berpikir sendirian, ingatannya langsung kepada anak lelakinya yang jarang pulang. Dari cerita lelaki itu, membuat nenek itu memberikan cincin emas tua senilai dua juta dari tangannya. Gengs... Ada pertolongan datang tanpa kita meminta, selesai lelaki beristri itu membayari pekerja. Cincin itu dikembalikan. Juga dengan air mata yang dipendam. Dia dan istrinya hampir tidak lagi gajian dari order-order yang masuk, asal pekerja rutin menerima jatahnya. Masa-masa penagihan macet dan order lokal hanya menutup jatah pekerja dan tanggungan lain. Lelaki yang ditolong penggembala wedhus itu adalah saya. Dia percaya saya dan istri bukan ahli tilep. Bukan fiksi.

RENUNGAN FANS DORAEMON HARI INI

Gambar
#1 Ada kawanku yang lahirnya di tahun masehi 1981, jatah hidupnya cuma sampai jam 10 pagi, hari Jum'at, bulan Syawal, tahun 2015, kuburannya di Pracimaloyo, di bawah pohon kamboja. Dia sendiri tidak tahu waktu dan tempat ajalnya tiba, tidak ada pengumuman apa-apa di broadcast, yang persis informasi di atas. Habislah hari-hari yang bermuka masam menuruti prasangka-prasangka keliru. #2 Jika hal tersulit bagimu adalah menulis puisi tentang ibu, kemungkinan ada dua sebabnya: Kau anak yang bermasalah. Atau ibumu yang bermasalah. #3 Tabayyun masa kini bukan kepada watak yang bersangkutan, tapi antar grup WA yang sudah klop. Sebut saja itu "ngrasani" dan bukan seduluran.

WONG EDAN DI REPUBLIK WOLAK-WALIK

Gambar
Wong edan fundamentalis itu ketika gembira atau sedih, tetap saja kosong sorot matanya. Seperti tidak ada data-data lagi yang dipantulkan dari sinar matanya. Intuisinya kabur, yang tinggal hanya insting sebagai komandonya di alam kehendaknya yang bebas. Bisa-bisanya, wong edan fundamentalis musim sekarang sentimennya pada satu golongan saja. Apa wong edan fundamentalis bisa dimungkinkan untuk dipesan menggarap order? Jika itu memungkinkan, sopir dan kernet bis tidak perlu orang waras. Yang waras cukup penumpangnya.

FIKSI DI REPUBLIK WOLAK-WALIK

Gambar
Sesudah nilai-nilainya dikangkangi kemudian dikencingi, nasibnya esok mesti diajak bersolek kemudian diberi panggung, sebab agenda politik itu masih perlu gincu agamawan, konon katanya, politik itu tidak perlu etalase dan nilai-nilai religiusitas yang dianggap tidak inklusif dan privat itu. Tapi untuk jualan, bergincu pun pinjam dari etalase yang dianggap eksklusif biar meneduhkan.

CATATAN TEH SUBUH

Gambar
Wedangan di pasar seusai subuh, saya pesan teh panas dengan sedikit gula. Duduk biasa saja, kemudian disusul orang duduk melincak di sebelah kanan saya ini. Rupanya tipikal pak tua yang doyan bercerita, setelah memesan kopi, tangannya mematut sarung dan kupluk hitam sambil rokokan. Ternyata hanya kami berdua yang tampak mengobrol, berikutnya ada dua bapak pengudap dan dua perempuan pengantri teh yang gelagatnya menyimak saja. Ada satu kelakar yang saya  ingat dari pak tua yang mengaku becaknya mulai sepi penumpang ini: "Umpomo saiki iso kerjo Gojek, mas. Neng piye... Pit motor ora ndue, numpak yo ora iso. Isone kok, bersyukur... Yowis tak syukuri." ----- Alhamdulillah.

ORKESTRA ALAM

Gambar
Selera hidup jangkrik yang mengerik di teras sedang gembira membangun suasana hujan yang baru saja usai. Tinggal sisa tetesannya pada daun jati yang kuyup, tapi digubah cepat menjadi orkestrasi ketika berjatuhan ke tanah berkerakal ~ alami. Muncul kodok ngorek, jangkrik mengerik, ditambah tetesan sisa hujan pada pohon jati, ya orkes macam begini ini yang menggugah cita rasa masakan apapun jadi enak. Bakmi kurang bumbu jadi lumayan gara-gara orkestrasi alam ~ kahanan.

MAKHLUK GHAIB DAN MAKHLUK SKEPTIS

Gambar
Masih ada orang skeptis yang tidak meyakini ghaib, contohnya aktivitas jin di rumahmu. Tapi Rabb dan para malaikatNya yang ghaib masih dipandang sebagai dzat yang diyakini ada oleh orang skeptis. Ini namanya skeptis pada hal ghaib yang setengah-setengah ~ masih percaya doa pula. Uang raib secara misterius pernah menimpa istri saya, terakhir duit konveksi yang disimpan tiga hari di lemari berkunci berkurang tiga ratus ribu. Kalau saya bilang dikerjai jin jahil, orang skeptis y ang masih percaya doa penolak bala mestinya terkekeh-kekeh ~ masih percaya doa pula. Tuyul, kuntilanak, pocong, casper, keberadaannya dianggap pantulan perspektif dari kepercayaan mistik leluhur yang turun-temurun mengikuti warisan lokal dan arah adat istiadatnya. Lumrah saja jikalau setan pocong disangsikan nongol di jembatan California, sebab leluhur di sana tidak meyakini setan pocong sejak setan frankenstein terlanjur hidup di benak masyarakat hedon di sana. Jin terbeli perspektifnya oleh kepercayaa

CATATAN SUBUH

Gambar
Susu murni selepas subuh enak dinikmati agak panas, saya mencari tongkrongan yang terdekat saja. Ada kursi tapi tidak banyak, hanya disisakan dua saja untuk diduduki pembeli. Begitu sederhananya segala perkakas pedagang susu ini. Perolehannya dalam satu hari jika dikumpulkan sebulan, menyalip upah buruh pabrikan. Sebelum waktu dhuha habis, pedagang susu ini sudah di rumah menggelar dagangan lain untuk persiapan siang harinya. Saya tidak tahu apa yang digelar, se bab obrolan antara penjual dan pembeli sudah tidak fokus, melebar sekehendaknya saja. Entah dari sudut mana pedagang susu ini mengajakku sharing tentang kegiatan mural, hand lettering, program grafis, dan pencapaian otodidaknya. Gara-gara obrolan yang demikian, saya lupa kulakan kelapa untuk di parut dan diperas istri di rumah.

CATATAN JONES

Gambar
Pesepak bola merumput di hari Minggu. Saya tidak, kegiatan merumput saya dulu bukan les kiper, tapi menggelar matras sebagai alas duduk sekalian barang dagangan yang dijamahi penonton, bukan pembeli. Memang nasib, sepanjang acara-acara ramai yang saya ikuti dengan buka lapak kaos, tak ada satupun yang jadi membeli. Alasan greget saya yang lain adalah cari jodoh sambil berdagang. Sebab acara-acara yang ramai itu merupakan agenda organisasi dakwah yang rutin diada kan jika ada peresmian - peresmian cabang. Hal itu betul - betul bikin sumringah jones macam saya. Sudah siap-siap kalkulator, lembaran uang kecil untuk kembalian, standing banner yang ciamik, komunikasi ala pedagang budiman, tapi yang namanya rezeki memang tidak bisa diintimidasi. Yang laris mesti pedagang peci dan pedagang cilok. "Ah, santai saja, jomblo ngenes cuma numpang mejeng, bukan jualan", batin saya. Atau jangan-jangan karena niat mejeng saya yang sedemikian ngawurnya itulah yang memancing konfronta

GAGAP ASLI

Gambar
Saya mantan penderita gagap sejak kecil, kemampuan verbal agak membaik mulai mahasiswa semester akhir. Yang disangka orang, gagap ini dibuat-buat untuk dagelan. Padahal asli gagap. Bagian tersulit mengucap huruf a, b, d, g, k, i, u, e, o, terutama sekali pada saat psikologi sedang depresi, misuh pun gagap. Paling melas, ketika menyalurkannya dengan tulisan dan gambar ~ merasa teralienasi betul. Tapi lain, tidak serupa buku diary anak gadis. Guruku di sekolah dasar menyebutnya  sebagai contoh buku anak bandel, beliau seorang guru yang yakin dengan pengetahuannya tentang segala murid. Nyata-nyatanya keliru. Untuk memudahkan huruf itu diucap, hanya perlu dikondisikan olah batin yang tenang. Menyimpan keterbatasan ini terbilang sukses dihadapan komunitas seni, karibpun tidak tahu hal ini, kecuali dua wanita saja. Dua-duanya dari kampus yang sama, kemudian yang satu jadi masa depan, yang satunya lagi jadi masa lalu ~ wkwkwk. Bagaimana gagap ini bisa sembuh? Inipun tidak disengaja

IKLAN OTOMOTIF DAN IKLAN OBAT KUAT

Iklan otomotif, iklan minuman berenergi, iklan obat kuat, pokoknya iklan-iklan yang maskulin. Andai materi iklannya itu tanpa melibatkan perempuan cantik dengan bodi yang semledhot, rasanya sebaran produk tetap saja laku keras dan terserap baik oleh pasar, jika itu memang barang yang diperlukan konsumen. ----- Produsen obat kuat yang memasang foto ular kobra pada iklan dan kemasan menjadi contoh iklan yang berani hijrah dari hirukpikuk bodi perempuan dan hitung-hitungan pasar.

MUSAFIR DAN MASJID YANG TIDAK DIKUNCI

Oleh-oleh hujan yang berhenti dini hari adalah dingin yang tidak karuan Sandal-sandal basah masih menunggu subuh untuk kering dari genangan Tuna wisma menggelar alas tidur di serambi masjid yang tidak terkuncikan Tak ada hidangan nabi dari taman surga yang diturunkan bagi penduka keduniawian Lapar yang tidak diketahui kekasih yang lelap, tidaklah penting diberitakan Bertamasyalah sendiri, persembunyianku sedang hujan cahaya Esok hari, berdua lagi ----- APD – Pasar Legi, Sabtu, 20-1-2018.

QOMARUN DI ATAS PASAR KLEWER

Di FB, statusku dua hari kemarin terlanjur kemayu soal qomarun yang fenomenanya 152 tahun sekali. Nyata-nyatanya, langit Pasar Klewer cuma gelap dan terus-terusan hujan sejak maghrib. Tidak tampak bulan sama sekali, cuma bakul ronde lewat. Yang dari tadi ngasih kode terus. ----- Akhirnya buka FB teman. Oh, lihatnya dari sini rupanya. Alhamdulillah ala kulli hal.

QOMARUN SUDAH LEWAT

152 tahun yang lalu tidak ada kau dan aku bershalat di pendopo kuno itu, kita belum jadi manusia di bumi. Masih ghaib. Kini lain peristiwa sejak jasadku benar-benar di lahirkan 37 tahun yang lalu. Menginjak bumi, berdebu, berkeringat, kemudian keramas setelah melihat bulan denganmu. Besok jangan ketiduran, sebab bulan tampak lain dihayati dari pendopo kuno itu. Dua raka'at mu nanti mungkin panjang, jangan lapar-lapar. Kita makan bakmi dulu biar kuat.

QOMARUN 152 TAHUN YANG LALU

152 tahun yang lalu, umat yang turut shalat gerhana bulan di masa itu sudah habis. Mengurai jasadnya menjadi debu, tinggal hikayat. Rupanya kemolekanNya itu akan bertamu di masa kini, cuma sebentar saja menyita malam romantismu. Berharap besok, caraku menyiasati malam itu tidak keliru menjadikannya malam-malam yang bajingan. Kelak setelah ratusan tahun kemolekaNya itu pergi, ia akan bertamu kembali di masa depan. Giliran jasadku dan kekasihku yang remukannya sudah menjadi deb u. Tinggal foto-foto kenangan, tulisan, dan gambar-gambar seni yang tidak komersil. Mendekati malam-malam yang menggugah dan romantis.

MANUK-MANUK DEPOK

Cuaca begini, enaknya wedangan di Pasar Depok sambil mendengari kicauan manuk-manuk yang dikomersilkan. Sayangnya harus kerokan di dada, berharap besok ethes. Saya ini belum tertarik ngingoni manuk, selain malas memandikan kewan, tunjangan panganan dikhawatirkan saya korupsi sendiri. Sekedar menonton dan mendengar saja sudah senang, apalagi pas memperhatikan suami-suami yang ngingoni manuk, kayaknya hidupnya itu yes dan hepi terus. Konon katanya, istri-istri yang sebal ya? Ah, baru konon katanya.

TAWANGMANGU DARI SINI

Tawangmangu nampaknya tidak hujan malam ini. Lampu-lampu di atas sana terbukti kelap-kelip. Pasti sedap betul ritual teh petualang yang kedinginan di bukit perkemahan itu. Aku lihat dari sini, sambil menunggu antrian galon isi ulang empat ribuan. Yang ku kenang bersama kawan di sana adalah di pos pendakian, menyiasati sebungkus Indomie goreng untuk mengenyangkan dua perut sekaligus, tambahannya sesachet Energen digilir berdua. Kedengarannya dia sudah kawin sah dengan pendaki perempuan. ----- Saudara perempuannya hampir saja aku kawini di KUA.

FOTO 2011-NJONJA SRIE SEDANG PACKING

Gambar
Dari jarumnya, benangnya, kainnya, rafianya, plastiknya, bagornya, obat sablonnya, mesin jahitnya, paling kerap dapat dari distributor lokal keturunan tiong hoa, alias saudara sebangsa kita. Produsen dalam negeri untuk barang-barang demikian pun tidak banyak dilakukan orang Jawa. Memang saudara sebangsa kita itu lebih teliti memperhatikan printilan-printilan sekecil peniti dan benik untuk dijadi kan usaha yang dibutuhkan masyarakat luas. keuletan saudara sebangsa kita itu bukan sekedar catatan sejarah rupanya.

TOKO KIJING YANG LARIS

Penarik becak sudah bekerja mengangkut peti jenazah dari toko kijing yang melayani orderan pada subuh itu. Bakul sayur keliling belum selesai kulakan, sedangkan pedagang peti jenazah sudah mengantongi nota jual beli lunas lalu kembali berselimut. Toko kijing yang dulu dipesan untuk peti mati bapakku memang laris, pagi buta begini sudah laku satu peti jenazah. Jalanku menuju pasar hingga kembali pulang disesaki nuansa mengheningkan cipta. Entah peti itu untuk isi jenazah si ka ya atau si miskin, yang muda atau yang tua, yang hina atau yang mulia, mana aku tahu. Tapi mungkin saja si mayit meninggalkan akun FB, IG, WA, dan Twitter, lalu seberapa panjang ingatan kawan-kawan yang berduka untuknya. 'Sebentar...' Seperti aku yang 'sebentar' ingat dengan mayit kawanku yang gembelengan, atau seperti aku yang terus ingat mayit kawanku yang saleh dengan doa seucap. Ternyata gemblengan dan kesalehan si mayit meninggalkan bekas dan durasi sendiri-sendiri bagi yang hidup.

SELESAI ASHAR

Gambar
Wajah orang-orang komplek yang sempat ku kenali sejak tahun 90-an, bergiliran pindah komplek di sini. Generasi bapakku mulai habis bak dinosaurus. Mayitnya berkumpul jadi satu di TPU ini. Waktu dunianya selesai, dulu antara guyub dan saling sikut menjadi hal lumrah tatkala rapat RW di dunia. Selesai, tidak ada lagi rapat RW membahas acara 17-an bahkan polemik ronda di alam kubur. Masing-masing ma yit sibuk dengan kedudukannya di alam barzah. Bahkan istri-istrinya yang masih tinggal di dunia terus menjanda hingga kini, pulang PKK kehujanan dan kesepian, minum teh pun hanya secawan, sebab yang dua cawan itu tinggal kenangannya saja. Di sini bukanlah komplek pejuang Uhud dikubur. Tapi bolehlah berharap, semoga mayit-mayit yang dulu berpuasa karenaMu di dunia terpelihara baik di sisiMu. Selesai waktu ashar langsung dolan-dolan ke kuburan, mengajak istri. Mampir ke makam papi yang tengah sibuk dengan kehidupannya di alam barzah. Kesibukan ruh di sana cuma ada dua nasibnya.

SALAM JARI DARI BUI

Gambar
Sebelum adzan isya, saya mesti menyudahi obrolan sekalian menandaskan secangkir kopi di rumah kawanku sebelum berpamitan pulang. Sebab sepengetahuan istri, saya masih jaga parkiran sendal di Masjid Kota Timur, Palur ~ padahal sudah lincakan di rumah kawan di Serengan, Solo. Yang namanya dolan tanpa janjian, mana sempat menyangka akan ada oleh-oleh. Kenyataannya ada sebuah buku cetakan baru yang d ititipkannya untuk beberapa kawan lain, termasuk saya. Oh, ini kesaksian jurnalis yang dituliskannya sendiri menjadi buku setebal 210 halaman rupanya. Dan merampungkannya sebagai bacaan di rumah tidak membutuhkan durasi panjang sebagaimana menonton film-film India. Selesai ~ kemudian merenungi kesaksian buku ini sebentar. Dengan renungan itu saya nyaris tergelak tapi sulit. Sebab hukum negeri ini kerap digembosi dengan oknum-oknum kelas kakap dan kelas teri. Kalau wajahnya sudah nglomprot begini, standar hukum yang benar dan salah bisa digiring sesuai isi dompet tuan-tuan sendiri. ----- P

POTRET TAHUN 1976 YANG PENUH ENERSI

Gambar
Foto ini mempertunjukkan perihal dua bocah yang enersinya mendahuluiku dalam soal wiracarita Loro Jonggrang di majalah Kuncung. Kakak pertama dan kakak kedua.

JEJAK HIZBULLAH YANG INDONESIAWI

Gambar
Yang pentas sejarahnya sudah diganti dengan mengurusi sawah, irigasi, ternak gerameh, dan memomong cucu. Republik sudah membangun dengan banyak insinyur, maka bedil jadi cangkul saja. Kakak pertama dan kakak kedua.

MUSIM BUNGA 1977

Gambar
Orang-orang yang berseliweran di luar itu seperti hendak membangun jasmani. Memang, hiburan kala itu baru sebatas bervoli atau badminton di waktu sore begini. Hiburanku di halaman saja, bersama bunga yang berkawin di musimnya. Tapi yang digenggaman ini, sebut saja bunga Nusa Indah yang selesai berkekasihan.

KWALITEIT PEMIRSA TVRI 1978

Gambar
Sebagaimana lumrahnya anak-anak lain yang mendekati jam siar di TVRI dengan ritual mandi sabun asepso terlebih dahulu. Yang baunya lebih cocok untuk menggosok kuman di piring beling. Kakak pertama Kakak kedua Kakak ketiga

RODA-RODA 78

Gambar
Tugasnya menggelinding kemana saja. Melindas yang aspal sampai yang berkerakal, tergantung tuan dan nyonya hendak melayarkan hasrat kemana. Hasrat ke bakso pecinan jelas paling terdepan.

MENGULANG AHAD 1978

Gambar
Di luar sudah sepi dari umat joging yang berhanduk, giliran umat lain yang mengisinya dengan piknik dan polaroid. Kakak pertama Kakak kedua Kakak ketiga Ibu Dan saya yang pernah tiada.

AHAD 1978

Gambar
Penumpang andong yang tidak tahu suasana hati kuda, kecuali kusirnya sendiri yang menjamin perasaan kudanya bakal gembira jika ongkosnya cocok. Kakak pertama Kakak kedua Kakak ketiga Ibu Dan kuda yang mata duitan.