SELESAI ASHAR



Wajah orang-orang komplek yang sempat ku kenali sejak tahun 90-an, bergiliran pindah komplek di sini. Generasi bapakku mulai habis bak dinosaurus. Mayitnya berkumpul jadi satu di TPU ini. Waktu dunianya selesai, dulu antara guyub dan saling sikut menjadi hal lumrah tatkala rapat RW di dunia.

Selesai, tidak ada lagi rapat RW membahas acara 17-an bahkan polemik ronda di alam kubur. Masing-masing mayit sibuk dengan kedudukannya di alam barzah. Bahkan istri-istrinya yang masih tinggal di dunia terus menjanda hingga kini, pulang PKK kehujanan dan kesepian, minum teh pun hanya secawan, sebab yang dua cawan itu tinggal kenangannya saja.

Di sini bukanlah komplek pejuang Uhud dikubur. Tapi bolehlah berharap, semoga mayit-mayit yang dulu berpuasa karenaMu di dunia terpelihara baik di sisiMu.


Selesai waktu ashar langsung dolan-dolan ke kuburan, mengajak istri. Mampir ke makam papi yang tengah sibuk dengan kehidupannya di alam barzah. Kesibukan ruh di sana cuma ada dua nasibnya. Inderawiku yang tidak bisa tembus ke alam barzah, berpasrah saja dalam doa-doa dan persangkaan baik. Semoga iman mualafnya beroleh cintaNya.

Aku datangi saja kuburnya dengan seperangkat doa dan sapu lidi, ku sapu makamnya bukan karena ia mengucapkan terima kasih kepada istriku di alam khayali. Tapi oleh sebab lain, kenyataannya saya kurang menyuntuki doa anak yang berbakti kepada orang tua. Saya lalai di bagian ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon