Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 24, 2014

Bukan Tokyo Love Story

Gambar
Saya mulai senang baca komik sejak bisa mengeja huruf, macam-macam buku komik waktu itu. Yang dimajalah Bobo, yang di Ananda, atau komik majalah seperti donal bebek, smurf, Lucky Luke, dan Deni Manusia Ikan. Komik lokal yang pernah saya pegang karyanya R.A. Kosasih dan Teguh Santosa, komik Gundala dan Godam saya beli berbentuk gambar umbul. Belanja komik dengan uang saku sendiri mulai kelas 5 SD. Komik yang pertama kali saya beli karyanya Tony Wong, yaitu komik Tiger Wong dan Tapak Sakti dengan harga Rp.3000 untuk satu majalahnya. Terbitnya hari Sabtu, setiap seminggu sekali, saya pasti bersepeda dari komplek menuju pertigaan jalan kota yang menghubungkan arah bis ke Sragen dan Surabaya itu. Dengan mengumpulkan uang saku Rp.500-Rp.1000,- setiap harinya, saya masih bisa jajan dan main video game di tahun 1993. Tahun 1995, mulai melirik komik Jepang setelah saya terserang demam cinta monyet yang gawat. Kelas 1 Tsanawiyah saya beli karyanya Yuka Takase, komik