Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 10, 2017

Kasak-Kusuk Berita Politik

Rasanya sulit menyerahkan cinta begitu saja kepada segolongan tokoh di jaman perpecahan ini, meskipun gelombang cinta dari kaumnya kerap mekar berdasarkan figuritas yang dipuja, sekalian ketokohan itu banyak melahirkan pemuja-pemuja cendekia yang berani mati konyol demi pembuktian rasa belanya. Apa iya, atas nama cinta lantas tidak boleh mengkritisi? Takut kuwalat di-persekusi misalnya? Apalagi yang kau cintai itu tokoh politik. Maka dari itu, kita bergaul dengan cinta yang mengindera. Sebab cinta buta itu bikin eneg. ------------------------------- Penghayat kopi pinggiran.

Ingat kejadian konyol tahun 2008

Seorang kawan menggerutu kepadaku, kawanku itu ditolak tuan rumah terus mumet, gara-gara undangan buka bersama yang diantarkannya itu kurang penulisan gelar "Haji" pada namanya. Saya berkata kepada kawanku itu, "Jadi kalau gelar Hajinya itu dianggap sebagai seruan agama paling paripurna, seruan amal yang lain-lain terus tidak dianggap ya, wedhus tenan!" ---------------------------------------------------------------------------------------- Kawanku itu sudah meninggal pada hari jum'at. Membawa hafalan qur'annya.

Residivis Berkaos Pink

Kami lupa berkenalan, tapi terlanjur ngobrol ngalor ngidul. Beliau ini residivis yang minggat dari kampungnya, Salatiga. Keluar penjara malah terusir dari keluarganya. Sampai di masjid wilayah Cemani ini, dia mampir mengaso. Sebelum masuk bui, profesinya tukang pukul di Gang Dolly, Surabaya. Hidup matinya Siap bela PSK yang diganggu preman lain. Urusan bercinta tidak njlimet, kerap digratisi PSK yang dermawan dan ma nja. Beliau ini tergolong gali ganteng menurut saya, ditunjang skill lain yang hasilnya lumayan, yaitu nyopet di pasar dan terminal. Beliau ini rambutnya gondrong, kulitnya coklat, badannya tinggi besar, mungkin sepadan dengan Tora Sudiro, pipinya brewokan, celananya sobek-sobek, tapi... Kaosnya pink! Masuk penjara gara-gara ketahuan nyopet PSK langganannya, dipolisikan ramai-ramai oleh kawan sendiri. Terusir dari Dolly, terusir dari kampung sendiri, keluar penjara tak punya masyarakat lagi. Inilah alasannya kenapa beliau minggat. Kepadaku dia mengaku capek bermaksiat, d

Selamat Tinggal Singa

Pernah nonton di youtube: seekor singa kekar terekam sakaratul maut di padang savana, surainya mawut, kepalanya kelojotan tidak karuan, matanya mendelik-ndelik, semua kejangan kepala itu tidak kompak dengan badannya yang mlintir kesana kemari. Kemudian ada ringkikan zebra samar-samar yang obyeknya teralienasi dari kamera. Ini kemungkinan saja, singa afrika itu kelojotan diracun zebra. Diakhir durasinya, singa itu kemudia n mati kaku. Lalu nasib zebra? Nasibnya gitu-gitu aja. ---------------------------------------------------------------------------------------- Saudaraku, hewan yang tidak punya salah apalagi khilaf, matinya pun dihajar sakaratul maut. Lalu bagaimana dengan manusia yang terus-terusan khilaf? Apalagi khilafnya denganmu...

Perempuan Lebanon

Seumur-umur baru sekali itu saya menyebut "Subhanallah" hanya untuk sesosok perempuan cantik yang membikin "makdeg" di gang kampung. Biasanya ku sebut dalam tasbih keseharian saja. Dia itu perempuan Lebanon. Sampai rumah merenung dalam-dalam. Ternyata benar, ada kecantikan tanpa kosmetik tapi berdaya sihir di dunia ini yang membuat logika laki-laki jadi goblok. Semua tentang Sri kasidah sekejap hilang, berubah goblok ses aat. Sejak itu saya takut melirik dan masa bodoh dengan bayangannya di gang. Saya tidak nyaman logika ini takluk dengan hal-hal fisik. Sebagai kaum adam, saya merenung terbalik. Seperti inikah perasaan kaum hawa dalam sejarah samawi yang terguncang batinnya sebab ketampanan Nabi Yusuf yang gallant itu? ------------------------------------------------------------------------------------- Ketahuilah saudaraku, sejak peristiwa itu saya mulai rajin cuci muka pakai Pond's.

Hamzah Yang Mana?

Menunggu isya sembari mengulang berita internasional dari youtube dengan bercerita kepada istri: tentang berita banjir Madinah yang dulu melongsorkan kuburan salah satu pejuang Uhud yang disebut-sebut berisikan jasad Hamzah. Saya teruskan saja berita satu jenazah awet yang konon usia makamnya 1400 tahun tapi jasadnya masih segar dan masih mengeluarkan darah itu. Yang jadi kegelisahan saya, apakah yang disebut-sebut Hamzah itu adalah Sayyidina Hamzah Bin Abdul Muthalib paman nabi yang ditombak Wahsyi dan ditulis oleh tinta para sejarawan Arab kebanyakan? Saya membagi kegelisahan ini kepada istri yang turut haru atas kemungkinan-kemungkinan berita itu. -------------------------------------------------------- Kemarin, ngemil mendoan anget sambil trenyuh.

Catatan I'tikaf

Serambi 25 ------------------- Melihat kumpulan siluet bersila yang berdengung seperti sekumpulan lebah. Malam ini rasanya di taman, bukan di ruangan yang biasanya kaki-kaki duniawi selonjoran. Mereka kaki-kaki yang merindukan terumpah Bilal, yang gema sandalnya menjejaki taman-taman firdaus. Hanya kaki-kakiku yang tidak jelas. --------------------------------------------------------------------------- Dua cangkir kopi yang tuannya menafsir malam-malam gandrung. Serambi 26 ------------------- Rasanya malam ini kurang panjang. Pasarnya orang-orang pecinta sedang ramai-ramainya. Keramaian pasar malam paling syahdu sebab tidak ada sorakan untung rugi dan semisalnya. Seluruhnya sibuk mematut posisi tawar kemanusiaannya sendiri. Berdengung-dengung seperti lebah di taman-taman firdaus. Juragan dan buruh diratakan oleh sabda yang sama. Tinggal kemanusiaanku sendiri yang antah berantah. ------------------------------------------------------------- Ratusan cangkir kopi di tangan-tangan yan

Keringatnya Pedagang

Mengenang kawanku dulu yang terbiasa hidup metro dan mboyz, kerap iba dengan perantau dari Jawa yang berdagang rujak keliling, jamu keliling, atau semisal soto, bakmi, mie ayam, yang gelar tikarnya di pinggir jalan. Hidupnya berat, iba yang bisa jadi bertepuk sebelah tangan. Berdagang semacam itu jika bagus segmentasi pasarnya maka keuntungan perharinya di atas Rp. 500.000,- Andai saja berkesempatan kawanku itu mel ihat kehidupannya di desa yang hartawan, akan merubah gairah kepegawaiannya menuju gairah pedagang yang lebih progresif sebab ditunjang ilmu universitasnya, sehingga lebih aplikatif. ------------------------------------------------------------------------------------ Semoga makin sukses kawan-kawanku yang tegar melewati kebangkrutan perniagaan. Nderek bingah.

WA Untuk Semua Umat Manusia

Peminta-minta yang wajahnya aku akrabi sejak dia remaja, masih saja mengemis hari ini. Ditaksir lahir dari generasi hits 80-an. Dulu ketemu di boulevard UNS, ketemu lagi di Matahari Singosaren, ketemu lagi lewat UP theatre, ketemu lagi di bis tingkat Damri. Dan kini, kembali dipertemukan setelah belasan tahun diasingkan kasak-kusuk jaman dan isu negeri demokrasi. Di pelataran Masjid Raya Fati mah, di bawah naungan rembulan yang romantis, ku jumpai keadaannya yang sudah menjadi ibu dari putri kecil yang digendongnya, akupun telah menjadi bapak yang menggandeng satu putriku juga. Aku urung merogoh kantong sebab kosong. Dengan mengatur jarak dekat, aku tertegun di belakangnya. Menebak dari punggung dan bahunya. Tak sengaja ku perhatikan wajahnya yang sumringah membalasi WA, itukan hape mahal yang hamba tidak punya? Sontak dia menoleh ke arahku dengan risih. Kitapun beradu tanda tanya, sayangnya dia mlengos ketus sembari cepat-cepat membenamkan hapenya ke dalam tas. Nampaknya gerak-ger

Tato Kuda Laut

Laki-laki sinis dengan tato kecil bergambar kuda laut di pipi sebelah kanan masih berniat mencegat bis kota untuk ditungganginya. Dia punya urusan dengan semua penumpang bis kota yang lewat, yaitu mengamen. Sebelum itu saya mendengar dia menggoda perempuan yang cekikikan di telepon genggamnya. "Urip rasah digawe kemrungsung to mbak, ojo kesusu. Alon-alon sing penting kemeton, Mbak". Sambil terkekeh tengil. Alis saya mengernyit, saya perhatikan wajahnya dalam-dalam. Terbukti saya gagal mengingat wajahnya sampai hari ini. Kecuali satu keganjilan yang saya ingat betul dari pipinya, yaitu "tato kuda laut" yang membuat saya sentimen. ----------------------------------- Sukoharjo, 2012.

Mantra

Gambar
Novel Grafis Berisi Mantra -------------------------- ---- Buku ini sudah lama menghuni isi rak, tapi masih saya ulangi mengacak halamannya yang bergambar. Komikusnya dalam menjelmakan alam-alam khayali lebih keramat dan memikat tintanya daripada cerita yang ditorehkan tinta penulisnya. Buku ini memang hasil duet antara illustrator dan penulis, keduanya sah disebut seniman. Sayang  sekali, saya bukan segmen pembaca buku yang berkhidmat dengan gaya bahasa yang diusung penulisnya. Ada letupan cita rasa yang sama sebetulnya, antara ide khayalan penulis yang sudah serasi dengan alam khayali ilustratornya. Hanya saja ledakan-ledakan bahasanya yang dituliskan dalam kenyataan bergenre remaja --- mungkin benar segmennya untuk remaja. Ekspektasi saya bab penyajian cerita dalam buku ini jadi bertepuk sebelah tangan! Tapi berita gembiranya, saya tertarik menjamas buku ini karena gaya ilustrasinya. Terakhir, buku ini terkoleksi secara terhormat daripada jimat lembu sekilan yang dijual di pinggi

Insomnia

Kalau-kalau hijrahmu mensifati pongahnya burung merak yang berlenggokan aduhai di atas muka bumi, aku khawatir. Kemudian kau akui sebagai siapa kawan setontonanmu yang kau hargai kemanusiaannya kemarin? Manusia-manusia jahiliyah? Tren hijrah masa kini adalah bicara ketuhanan sambil menuding dan menendangi orang-orang yang kemudian berbeda tontonan. Cahaya ketuhanan pun tak butuh protokoler manusia untuk merangsek panggung-panggung tarian bokong. Penari eksotis yang kembali dalam penghambaan adalah kenyataan cahayaNya di akhir zaman ini. Kau sebagai penonton yang megal-megol di channel lain bisa apa? Ndak usah ngendas-ngendasi kalau sudah merasa hijrah. Akupun cemas dengan ruh-ku sendiri. ------------------------------------------ Renungan jam setengah empat pagi.

Komik Jaman Kelas 3 SMA Batik 1 Surakarta

Gambar
Komik ini saya gambar di buku binder, masih dalam suasana euforia kelulusan SMA. Saya mengarang nasib seorang kawan sekelas sebagai lakon komik di sini, sebut saja Rinto. Komik ini memang gagal dirampungi. Usia saya yang masih 19 tahun waktu itu memiliki orientasi “gaya” menggambar yang berubah-ubah, ditambah cita-cita yang tidak konsisten menuju universitas. Maka kedua hal itu sangat mempengaruhi mood mengarang. Meski hila ng "dua lembar", harapannya ditemukan. Sebab ada perikeadaan karya yang tinggal di sana, yang perlu ditarik dengan perikehidupan karya masa kini. Yaitu menimbang daur hidup karya yang akan dibuat selanjutnya. Sebuah karya yang akan dibuat selanjutnya memiliki dampak atau tidak untuk nilai-nilai kemanusiaan, bahkan daur hidupnya akan seperti apa untuk perubahan. Semisal begini, selesai membaca satu judul komik mampu menggerakkan si pembaca untuk menggali kumpulan sejarah bangsanya, ini misalnya. Seperti kekuatan satu judul komik porno yang bisa

Komik Rugos

Gambar
Huruf Gosok Alias Rugos --------------------------------------------- Jaman itu, saya masih mumetan soal grafika yang melebarnya ke soal-soal multimedia. Kalau ada urusan ketik-mengetik, layout dan editing komik, solusinya ke tukang setting yang kerap salah paham dengan derita saya. Selain resikonya gampang salah paham, antriannya bikin meratapi nasib ketololanmu terhadap iptek. Untung ada rugos! Tapi apakah rugos solusi yang mencerahkan mahasiswa gelisah? Jari saya kriting menyusun komik dua halaman ini. Silahkan simpulkan sendiri. ------------------------------- Super Mamimame, 2003.

Tempe Kelas Eksentrik

Gambar
Ini lho, meja kayu yang di-pattern dengan keramik, oke juga buat estetika warungan. Kursi tidak harus mewah, cukup yang dicari nilai eksentriknya. Kemudian dimainkan bungkusnya. Seperti nasib tempe yang berlainan gara-gara siapa dulu yang membungkusnya. Nah, soal tempe. Saya masih belanja tempe untuk diolah macam-macam, dan makan satu tempe di sini membuatku terpingkal-pingkal. Prospek betul nasib tempe di sini. Kan jadi melirik usaha macam begini, konsepnya kawin dengan perpustakaan dan galeri seni rupa. -------------------------- -------------------------- ---- sesekali bolehlah dipentaskan tinju antar parpol.

Rugos dan Aquarel

Gambar
Solusi mahasiswa DKV yang mumetan soal komputer grafis untuk berkompetisi di galeri komik nasional. -------------------------- --------------------------------------------------- Masih ada tiga halaman lagi yang berwarna, lain waktu saya upload - Karya tahun 2003.

FKY Jogja 2002

Gambar
FKY JOGJA diurek-urek tanggal 13 Juni 2002. -------------------------- -------------------- Saya temukan sketsa ini sudah dibekasi tekukan semacam remasan tangan. Hawa-hawa di dalam Benteng Vredeburg memang digelayuti diorama sejarah Indonesia. Selain itu digentayangi kasak-kusuk hal mistik dari gosip lincakan di Malioboro. Hal itu lumayan menggeser selera bermalam saya menjadi ahli tidur yang amat ir, yaitu menjadi ahli ndusel yang menyebalkan. Konon kata sahibul hikayat yang nggambleh, demit londo mulai baris-berbaris pada tengah malam yang wingit dengan suara, prok-prok-prok! Terakhir, jangan cabul di dalam urinoir. Kalau laki-laki bisa gendelen. Sedangkan kalau perempuan, gindilen.

Salam Lestari!

Gambar
Salam Lestari  ---------------- Tadi malam memberesi dokumen lawas, sekalian membuangi kertas-kertas yang sudah tidak lagi dipentingkan. Dan saya menemukan tulisan “Salam Lestari” pada secarik kertas yang happening pada masa silam itu. -------------------------- -------------------------- -------------------------- ---------- Haruskah saya tersinggung dan melapor sebab nama istri saya diobral semacam salam lemper begini? Ndesit banget lho ini? 

Wedang Subuh

Gambar
Wedang jahe bakda subuh di pangkalan ojek. Tidak ada canda. Khusyuk dengan harapannya masing-masing.

Kearifan Kopi dan Waktu Sore

Gambar
Kopi ashar, secawannya tidak jual mahal. Meski begitu, ia tidak rontok martabatnya sebagai minuman penghibur lelaki penghayat sore. Memaki kesyahduan tak lagi ku lakukan. Aku mulai putus asa dengan macam koleksi umpatanku, bolehlah aku sedikit nampak agamis mengucap syukur untuk kejadianku sore ini. ----------------- Alhamdulillah.

Kearifan Kopi dan Tembang Keroncong

Gambar
Di depan saya itu ada duo musisi kroncong yang intronya pake singsot. Dan saya sulit dipengaruhi menu lain-lain di sini. Cuma butuh bakwan, kopi secawan, dan segelas air putih. Dengan menu yang begini, saya merasa turis yang kerap dicibir sebagai turis kere hore. Kemudian saya request tembang "Rindu Lukisan". ----------------------------------------------- Demi kalian, para mantan yang budiman.

Kearifan Kopi dan Tempe

Gambar
Bagian mana di meja ini yang menurutmu hedonis? Tempe atau harga secawan kopi yang ini? Dua menu yang dipotret ini tidak mungkin mengagetkan ideologi dan isi dompet tuan-tuan bijaksana yang berhemat. Jangan gampang depresi dilewati foto makan minum kawanmu di medsos. Tidak betul seluruhnya itu gaya hidup. ------------------------------------------------------------------- Malah pesananku ini, akibat tekanan hidup yang ku siasati.

Kearifan Kopi dan Ubi

Gambar
Aku bawa kotak bekal kesini. Isinya ubi ungu, rebusan tadi sore. Biar saja sekitarku ramai mengudap macam gorengan dan jeroan bakar. Sungguh lumrah meja-meja itu padat cucian piring dan gelas. Kerap kali, makan besar yang berserikat memang menyenangkan. Tapi seleraku petang ini terlanjur keras kepala, susah di-politisir. Aku hanya perlu membayar lima ribu rupiah untuk secangkir kopi saja, kemudian merayakan kedaulatan teritorial di meja sendiri, bersama rebusan ubi. ----------------------------------- Sehat mengurangi gorengan.

Kearifan Kopi dan Jadah

Gambar
Apa yang bisa kau semarakkan dengan lima ribuan selembar, kamerad? Menagih kopi dan jadah dalam satu cawan. Kemudian membincangi siasat-siasat komersil. -------------------------------------------------------------- Tugas belanja bayam yang di-politisir ke warung kopi.

Doa Suami Kepada Istri

Gambar
Suami boleh mengaminkan doa istri yang berharap dapat arisan buat tunjangan piknik dan maem-maem. Padahal, semua ibu-ibu arisan memohon isi doa yang sama. Giliran para suami menunjukkan siapa yang aminnya paling makbul dikompetisikan. ----------------------------------- Dan amin saya, tidak makbul.

Meja Makan Lelaki Penduka

Gambar
Malam semakin menggamit, malaikat maut masa bodoh dengan hari-hari gembira. Berseliweran terus mencabuti ruh siapa saja. Ia makhluk cahaya yang merubah isi dada manusia gelisah dadakan. Kekasih... Makan malam ini bersama lelaki penduka, tak penting kau sodori daftar menu itu. Menunya cukup memprihatinkan, dengan melihat kau gembira dan tertawa kekanak-kanakan itu lumayan sudah mengenyangkanku. --------- Ngirit. Pada malam yang dilewati nostalgia kematian, kumpulan awan hitam membagikan hujan. Ada senyuman mekar dari kekasih. Seolah mekarnya itu kecupan rindu. Kalau begitu, cukup itu saja menuku di meja ini, senyum keramatmu! Semoga itu yang mengenyangkan ruhku malam ini. --------------------------------- Pulang bikin mie instan.

Dua Romantikus

Gambar
Dua Romantikus (#1) Kekagetan dua romantikus yang dipertemukan kembali oleh nasib. Di tempat yang asing dan dipenuhi jejak kucing, kebahagiaan itu kemudian mekar. Dua Romantikus (#2) Selesai berjanji, mereka berdua kemudian pulang beriringan. Kini tinggal meneruskan cita-cita sebagai hama yang baik. Dua Romantikus (#3) Di sepanjang perjalanan itu, banyak agenda cinta yang dibahas. Seperti romantisnya berenang di air comberan atau minum air kobokan bekas manusia. Asal bersamamu... Dua Romantikus (#4) Melewati bukit jamur, tempat pertama kali kau menuduhku tampan, tapi sayang warnaku kuning. Kau menerimaku apa adanya. Nostalgia bersamamu itu manis... Dua Romantikus (#5) Brukkk!!! Aku sesak menyaksikanmu terpeleset lalu terjatuh dari atas sini dan tertimpa pohon ambruk. Rasanya aku ingin mati saja, menyusulmu... Dua Romantikus ( #tamat ) Dua romantikus mati satu, tinggal satu hama kuning yang hancur hidupnya, gila sendiri meratapi kuburan.

Memandangi Bangau Sawah

Gambar
Nongki-nongki di sawah perlu tips. Alasan paling sips menurutku adalah, "sawah itu tongkrongan sore yang inspiratif, lho mams". Ini jawaban yang membikin istri curiga sebenarnya. Soalnya banyak emak-emak joging di sini. ---------------------------------------  Saya cuma nonton bangau. Daripada dijewer istri, mending manut wae lur. Nek wis adzan maghrib yo bubar, gek raup neng masjid. ------------------------------ Suami-suami trauma.

Mencatat dan Menggambar

Gambar
Ada dua organisasi keagamaan terbesar di nusantara ini yang merangkul seni, sastra, dan kebudayaan. Keduanya cakap mengakomodir dengan fatwa-fatwa kontemporer yang Indonesiawi. Meski di ranah politik kebangsaan, catur kebijaksanaan keduanya rentan berbenturan, namun masing-masing memiliki kontribusi bagi sejarah NKRI. Jangan sampai keduanya pecah dari bumi nusantara. ------------------------------------------------------------------- Efek mencatat roman lama dan menggambarnya.

Hai Tayo!

Gambar
Gendhis sedang menggandrungi film Korea, Tayo The Little Bus. Dan kemarin sukses mengajak ibunya dolan naik Tayo. Ini sebutan kekanak-kanakan yang tidak perlu dimarahi dengan pasal pencemaran nama baik. Sebab prediksi berita tahun depan, negeriku masih direpotkan kabar orang tersinggungan main pasal guna menggebuk kritik yang humoris, masih pula diramaikan politik sentimen, dan posisi pengamat ser ba bisa yang senewen masih diminati siapa saja. Terakhir, prediksi soal kuliner tahun depan. Citra panganan ndeso semakin mengidealisir konsep rumah makan modern, dan gemasnya selfie menu dengan godong gedang menjadi teror serius bagi ibu-ibu yang rajin aerobik. -------------------------- -------------------------- ------------------------- Selamat berpiknik di Minggu yang agak ceria. Kalau ceria banget nanti tetanggamu tersinggung.