WA Untuk Semua Umat Manusia

Peminta-minta yang wajahnya aku akrabi sejak dia remaja, masih saja mengemis hari ini. Ditaksir lahir dari generasi hits 80-an. Dulu ketemu di boulevard UNS, ketemu lagi di Matahari Singosaren, ketemu lagi lewat UP theatre, ketemu lagi di bis tingkat Damri. Dan kini, kembali dipertemukan setelah belasan tahun diasingkan kasak-kusuk jaman dan isu negeri demokrasi.

Di pelataran Masjid Raya Fatimah, di bawah naungan rembulan yang romantis, ku jumpai keadaannya yang sudah menjadi ibu dari putri kecil yang digendongnya, akupun telah menjadi bapak yang menggandeng satu putriku juga. Aku urung merogoh kantong sebab kosong.

Dengan mengatur jarak dekat, aku tertegun di belakangnya. Menebak dari punggung dan bahunya. Tak sengaja ku perhatikan wajahnya yang sumringah membalasi WA, itukan hape mahal yang hamba tidak punya?


Sontak dia menoleh ke arahku dengan risih. Kitapun beradu tanda tanya, sayangnya dia mlengos ketus sembari cepat-cepat membenamkan hapenya ke dalam tas. Nampaknya gerak-gerikku membuatnya muak. Menurutku, memang dari dulu kau begitu masam setiap ku lirik. Jadi? Kau ini sedang muak atau apa?


----------------------------------------
Merk hape untuk semua khalayak.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon