Residivis Berkaos Pink

Kami lupa berkenalan, tapi terlanjur ngobrol ngalor ngidul. Beliau ini residivis yang minggat dari kampungnya, Salatiga. Keluar penjara malah terusir dari keluarganya. Sampai di masjid wilayah Cemani ini, dia mampir mengaso. Sebelum masuk bui, profesinya tukang pukul di Gang Dolly, Surabaya. Hidup matinya Siap bela PSK yang diganggu preman lain. Urusan bercinta tidak njlimet, kerap digratisi PSK yang dermawan dan manja. Beliau ini tergolong gali ganteng menurut saya, ditunjang skill lain yang hasilnya lumayan, yaitu nyopet di pasar dan terminal.

Beliau ini rambutnya gondrong, kulitnya coklat, badannya tinggi besar, mungkin sepadan dengan Tora Sudiro, pipinya brewokan, celananya sobek-sobek, tapi... Kaosnya pink!


Masuk penjara gara-gara ketahuan nyopet PSK langganannya, dipolisikan ramai-ramai oleh kawan sendiri. Terusir dari Dolly, terusir dari kampung sendiri, keluar penjara tak punya masyarakat lagi. Inilah alasannya kenapa beliau minggat.


Kepadaku dia mengaku capek bermaksiat, dan minggatnya ini tujuannya ke ponpes Al Mukmin Ngruki. Sayang tidak jadi... Nama besar Ustadz Abu Bakar Ba'asyir membuatnya minder, beliau pamit minggat ke Jombang. Apa kabarmu mas?


-------------------------------
Cemani, Sukoharjo.
Agustus, 2008.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon