Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 25, 2016

I Love Black

Gambar
Kelak, kau akan sering melihat bapakmu memakai warna hitam polos nak. Dan menjadi perempuan ketiga yang protes setelah ibumu dan mbah putrimu. Sering menimbulkan polemik dan memunculkan multitafsir jamaah rumpi tetangga sebelah, gara-gara jemuran dimonopoli kaos dan kemeja warna hitam polos yang semerbak bau pewangi. Dan sudah diluruskan oleh istri saya sendiri selaku jubir, bahwa suaminya mantan penggemar Elvis Presley.

Rambut Beken 90an

Gambar
Gaya rambut beken 90an. Paling top itu model mandarin. Aktor seperti Aaron Kwok, dan Liu Te Hua (Andy Lau), paling banyak dikliping oleh tukang cukur Madura pada era itu. Tak ketinggalan Cak Rowi yang servisnya full musik dengan lagu2nya bang Rhoma. Gara-gara Cak Rowi, batinku kesandung cinta oleh lagunya Soneta dengan judul “santai”. Bang Rhoma Seperti terbawa ruh bermusiknya Deep Purple pada nomor lagu itu. Bang haji memang suka begitu, bikin jatuh hati. Catatan santai.

Onomatope

Gambar
Saya menggunakan eksperimen gambar kolase untuk uji coba bermain kata “CNIL!” sebagai onomatope dalam cerita visual. Onomatope “CNIL!” sebagai kata yang mengesankan bahwa adegan “tendangan terbang” itu begitu menohok dan melontarkan lawan terbukti gagal sukses memberikan kesan kuat dalam cerita yang dimaksud. Berbeda impresi jika “Jedag!” yang digunakan sebagai onomatope untuk mengesankan "tendangan" itu. Nah, bandingkan onomatope di bawah ini. Bayangkan cerita visualnya... Manny Pacquiao meninju Floyd Mayweather Jr bertubi-tubi, “cnal, cnil, cnal, cnil!”. Apes! Sang wasit tersuruk memble di lantai penonton sebab ia korban salah tinju yang meleset jauh akurasinya. Selamat mencermati Kata dan gambar di sekitarmu.

Lelucon Yang Berkhidmat

Gambar
Saat menunggu maghrib dibagian pendoponya, kau atau aku berkesempatan melakukan apa yang sudah dikatakan orang bahwa, “dipikir karo selonjor” itu bukanlah lelucon tanpa kontemplasi. Fakta sore itu, nasihat “dipikir karo selonjor” tidak hidup sebagai lelucon garing lagi, ia sudah naik kelas dari lelucon garing menjadi lelucon bijak bestari.  Dibagian pendoponya yang luas, cobalah selonjor terus mikir. Bahwa, konsep bahagia sederhana yang gombalis semakin kesini semakin gambli s pencitraan teks dan visualnya. Coba kau atau aku rasai ranting-ranting kebahagiaan yang tak sesederhana bahagianya orang elit dengan mendoan dan slogannya, “bahagia itu sederhana, cukup dengan mendoan!” sepertinya berubah getir saat susu anak tak terbeli oleh penjual mendoan itu sendiri sebab banyak tagihan warung sebelah. Di pendopo itu, banyak orang selonjor. Mungkin sambil mikir konsep bahagia yang sederhana untuk membesarkan rasa syukur ke haribaanNYA. Salam selonjor.

Mbah Sunan Bronjong

Gambar
Ia pejuang subuh yang membuat setan menganggur dan berhenti berdialektika sebab dzikirnya. Rentetan demensia yang mendatangi usia rentanya, tak mengganggu seleranya yang eksentrik. Jubah dan sepeda onthelnya mengguncang isi dada dan kewarasan tingkat awam sepertiku. Ia masih dengan penampilan yang sama seperti 23 tahun yang lalu, saat aku memakai topi dengan logo depag, “ikhlas beramal”. Akupun merenung seperti kancil yang tidak doyan ketimun tetapi dituduh makan ketimun.

Ir. Guntur Soebagijono

Gambar
Sebuah potret resimen mahasiswa Gajah Mada tempo dulu. Model rambutnya yang serdadu tidak akan ditiru Frank Sinatra, kecuali jika Frank membentuk kwartet canda dengan dagelan impor di Malioboro. Pribadi yang njogja dan nyastra, tidak cocok dengan kostum canka lokananta, ia lawanku berdebat sengit soal kaidah hidup dan penghidupan. Saya menyerah berdebat sejak 10 tahun yang lalu. Menemaninya makan bakmi mawut, nonton dagelan mataram di TVRI, sampai membersihkan badannya. Hingga aku mentalqinnya. Hubungan bapak dan anak yang tegas.

Kuda Palsu

Gambar
Humaira sedang naik kuda palsu Dengan kuda asli ia menutup hidung Dengan bapaknya ia juga begitu Kadang-kadang.

Kemesraan Gali

Gambar
Dia gali suka disko, Tatonya kuda laut di pipi sebelah kanan. Berangkat ngamen bawa ciu, minuman tengik yang tidak menghalanginya untuk taat iuran piknik kampung. Hobinya cari PSK yang harganya miring-miring di kawasan sedap Tirtonadi. Pisau lipatpun tidak pernah ketinggalan. Dia itu gali yang rajin beternak. Pulangnya sibuk merawat bebek dikandang. Bebeknya adalah investasi masa depan dan harapan. Denganku ia pamer mengaji dan nggombal dengan bahasa Arab. Aku tertawa saat tahu riwayat sekolahnya dua belas tahun di madrasah. Sedangkan saya hanya tahu ana, antum dan tafadhal saja. Yang membuat saya terpingkal-pingkal, dia menasihatiku bahwa mabuk-mabukkan itu diharamkan berbarengan dengan dilarangnya riba! Dia menyebutku seniman, aku jawab “bukan”. Aku adalah debu yang digosok peristiwa sehingga menjadi manusia sepertimu, cuma beda tingkat kesialan dan keberuntungan.  Tertawa bengal lalu menepuk-nepuk pundakku. Mesra sekali.

Dosen yang Bisa diGoda

Gambar
Sudah lama tidak memproduksi karakter lucu dan menggemaskan. Bagi saya, istri adalah dosen tekstil di rumah, sekaligus dosen yang bisa saya goda. Tapi sekarang ini berubah menjadi guru memasak di dapur. Ternyata, memasak itu butuh sopan santun. Berbeda dengan merancang desain kaos yang bisa tiduran dan jegang. Tapi saya akan mencobanya jika bisa.

Membaca Itu Sama Dengan Piknik

Gambar
Adakalanya loakan buku itu memikat pemandangannya, kau bisa berjumpa dengan Meriam Belina sebagai gadis yang tetap bening disampul kalender. Atau membaca iklan sabun asepso yang kau ingkari baunya. Tidak berhenti di situ, kau dustai khasiatnya sekalipun kurapmu pernah sembuh olehnya. Namun toko buku masa kini juga tak kalah memikat. Mengganti peran ATM tatkala saya gerah berkeringat, numpang AC sembari baca-baci tanpa dicurigai.

Tersandera Karya Narsen Afatara

Gambar
Foto lawas 2011. Lama menyisir galeri yang memanas gara-gara karya kontemporer olah cipta Narsen Afatara ini, saya sampai lupa membeli buku aplikasi perca buat istri. Tolong saya Pak Narsen...:-D  Salam sungkem njih Bapak Narsen.

Selamat Hari Guru

Gambar
Menggambar wajah guru lalu mengedarkannya bak kwaci adalah kekampretan saat saya SMA. Pura-pura demam lalu ke UKS demi menghindari guru kimia pernah saya lakukan sekali. Disana lepas kaos kaki dan rebahan, mendulit balsem biar meyakinkan. Selamat berkarya para guru. Jangan berputus asa dengan tipu daya murid. Anak SMA BATIK 1 mana suaranyaaa…:-D

Sri Everlasting

Gambar
Saya menganggapnya bos sekaligus guru konveksi, kenyataannya begitu dalam maju mundurnya usaha waktu itu. Saya juga sinau bahasa jawa krama inggil kepadanya. Dan saya berhenti menyebutnya kungfu panda meskipun hanya bercanda, untuk lebih menghormatinya. Sri Lestari, foto 2011.

Piknik 80an

Gambar
Alat-alat yang dahulunya masih imajiner, dikemudian hari menjadi tool yang nyata. Seperti masa depan fotografi dan multimedia yang inovasinya belum mau mandeg sampai saat ini. Nah, foto lawas ini bisa mengindikasikan keadaan teknologi foto dimasa 80’an dengan tren generasi yang hidup di dalamnya. Tren foto yang sederhana. Foto lawas itu bisa merangsang ide-ide untuk karya masa depan. Dan Pak Garin Nugroho pasti punya jawaban yang lebih menarik. 

Magelang Dalam Sahibul Hikayat yang Singkat

Gambar
Dahulu di kampung ini, baca tulis Al Quran didahulukan sebelum baca tulis lainnya. Soal folklor terbatas mendengarkan bualan. Maka profesi sahibul hikayat laris selepas sekolah diniyah. Remaja putri di sini hanya tahu baca tulis Al Quran, ceramah kyai dituliskannya kembali dengan arab pegon. Kaum ini hanya buta huruf alphabet saja. Beda praktik dengan kaum lelakinya yang memegang senapan hizbullah. Setahun sekolah di sini, saya merasakan jurang itu. Anak Kelas 2 SD sudah memb olak-balik Al baqarah, tentu saja buta huruf di sana sudah terpangkas sekolah inpres. Saat SD kelas 4, saya berbeda dengan yang lain. Saya baru mulai abatatsa dengan rasa malas. Nah, bagaimana romantisme masa kecilmu di surau? Magelang, Kedungsari. Ditulis 1437 H.