Lelucon Yang Berkhidmat


Saat menunggu maghrib dibagian pendoponya, kau atau aku berkesempatan melakukan apa yang sudah dikatakan orang bahwa, “dipikir karo selonjor” itu bukanlah lelucon tanpa kontemplasi.

Fakta sore itu, nasihat “dipikir karo selonjor” tidak hidup sebagai lelucon garing lagi, ia sudah naik kelas dari lelucon garing menjadi lelucon bijak bestari. 

Dibagian pendoponya yang luas, cobalah selonjor terus mikir. Bahwa, konsep bahagia sederhana yang gombalis semakin kesini semakin gamblis pencitraan teks dan visualnya.

Coba kau atau aku rasai ranting-ranting kebahagiaan yang tak sesederhana bahagianya orang elit dengan mendoan dan slogannya, “bahagia itu sederhana, cukup dengan mendoan!” sepertinya berubah getir saat susu anak tak terbeli oleh penjual mendoan itu sendiri sebab banyak tagihan warung sebelah.

Di pendopo itu, banyak orang selonjor. Mungkin sambil mikir konsep bahagia yang sederhana untuk membesarkan rasa syukur ke haribaanNYA.

Salam selonjor.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon