Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Era 70an dan 80an Pak Tino Sidin Seleb di Masanya

Gambar
                Gambar jari cuma 6 atau 4 pokoknya baguuuusss... D i TVRI tahun 1988/1989 saya masih merasakan denyut-denyut semangat terakhir saya mengikuti acara gemar menggambar yang di asuh oleh Pak Tino Sidin. Dulunya saya lumayan setia dengan acaranya sampai-sampai almarhum papi saya memotivasi saya untuk menggambar dan beliau mengirimkannya via pos supaya masuk ke redaksi gemar menggambarnya Pak Tino sidin. Setiap karya anak yang berhasil tampil di acaranya selalu mendapat pujian dari Pak Tino Sidin yang khas ’yak…baguss…’ dan semua anak di masa itupun pasti pernah menirukan jargonnya. Memang tidak salah, setiap anak seusia saya yang sehobi selalu ingin mendapatkan pujiannya. K arya yang bisa masuk di TVRI dan di puji oleh Pak Tino Sidin adalah kebanggaan yang luar biasa keren di antara teman-teman sekolah. Terus – menerus saya mencoba setia menunggu acaranya ketika on air di TVRI tapi gambar yang di kirim papi saya untuk Pak Tino Sidin tak muncul-muncul juga di TV

Tetap indonesia!

Gambar
                                           Tetap Indonesia! Y u’minu bi ba’dihin wa yakfuru bi ba’dihin dan insya Allah saya bukan termasuk di dalam arti harfiahnya. Saya pluralis dalam konteks keragaman nusantara karena Indonesia memang memiliki keragaman etnis dan budaya yang mekar tapi tidak serta merta saya menjadi otomatis pluralis dalam keberagaman agama. Karna tata-cara beragama saya tidaklah seragam dengan tata cara pemeluk agama lain. Namun saya menghargai keyakinan seorang atheis fundamentalis sekalipun selama tidak mencela mereka yang bertuhan dan memeranginya. Andaikata sang atheis sakit dan tak berhartapun, kita yang satu langit di bumi Indonesia ini wajib meringankan bebannya, menghiburnya, menyemangatinya untuk kembali sehat, dan membelikan anaknya susu, tanpa ada intimidasi untuk memaksakan agama tertentu, setelah hujah di tegakkan terhadapnya. D alam toleransi beragama yang benar, islam menuntun kita untuk merujuk pada surat al kafirun ayat 7: lakum dinukum wa liya