Keringatnya Pedagang

Mengenang kawanku dulu yang terbiasa hidup metro dan mboyz, kerap iba dengan perantau dari Jawa yang berdagang rujak keliling, jamu keliling, atau semisal soto, bakmi, mie ayam, yang gelar tikarnya di pinggir jalan. Hidupnya berat, iba yang bisa jadi bertepuk sebelah tangan. Berdagang semacam itu jika bagus segmentasi pasarnya maka keuntungan perharinya di atas Rp. 500.000,-
Andai saja berkesempatan kawanku itu melihat kehidupannya di desa yang hartawan, akan merubah gairah kepegawaiannya menuju gairah pedagang yang lebih progresif sebab ditunjang ilmu universitasnya, sehingga lebih aplikatif.


------------------------------------------------------------------------------------
Semoga makin sukses kawan-kawanku yang tegar melewati kebangkrutan perniagaan. Nderek bingah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon