CATATAN SUBUH


Susu murni selepas subuh enak dinikmati agak panas, saya mencari tongkrongan yang terdekat saja. Ada kursi tapi tidak banyak, hanya disisakan dua saja untuk diduduki pembeli. Begitu sederhananya segala perkakas pedagang susu ini. Perolehannya dalam satu hari jika dikumpulkan sebulan, menyalip upah buruh pabrikan.
Sebelum waktu dhuha habis, pedagang susu ini sudah di rumah menggelar dagangan lain untuk persiapan siang harinya. Saya tidak tahu apa yang digelar, sebab obrolan antara penjual dan pembeli sudah tidak fokus, melebar sekehendaknya saja.
Entah dari sudut mana pedagang susu ini mengajakku sharing tentang kegiatan mural, hand lettering, program grafis, dan pencapaian otodidaknya.
Gara-gara obrolan yang demikian, saya lupa kulakan kelapa untuk di parut dan diperas istri di rumah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon