5+10=15 Jitakan

Catatan Kursi Malas
------------------------------------
Pertama kali dijitakin guru tahun 1989. Setiap salah jawab soal matematika, mesti dijitak! 5 soal dijawab salah sama dengan 5 jitakan, 10 soal dijawab salah sama dengan 10 jitakan! 5+10=15 jitakan. Dan hanya satu murid yang diperlakukan seperti itu di kelas, yaitu saya. Itu membuat saya menangis sekaligus dendam kepada ibu guru itu.
Sejak itu Matematika menjadi menakutkan bagi masa kanak-kanak saya. Akhirnya ketakutan menjawab salah, hingga PR Matematika tidak pernah saya garap. Nasib nilai ulangan nol semua, dan saya dijitakin lagi. Teror itu dilakukan setiap jam pulang sekolah, saya ditahan guru supaya tinggal sendiri. Dan Abang becak jemputan hanya bisa memelas dari pintu kelas, menonton saya dijitakin. Sesekali kepala saya puyeng ditinju bagian atas.
------------------------------------------------------------------------------------------
Orang tua tidak pernah percaya dengan protes saya itu.
------------------------------------------------------------------------------------------
Saya menghadapi kemelut itu sendirian, hingga rasa muak dengan kelas matematika terus bersambung dari SD, MTs, hingga SMA. Sejak peristiwa 1989 itu, saya tumbuh membelot. Idealisme berkeliaran semau gue.
------------------------------------------------------------------------------------------
Masa depan semua nilai matematika STTB saya, 5 semua! Saya heran, itu mungkin dirapatkan sebelum dikasihani guru.
------------------------------------------------------------------------------------------
Mulai Mahasiswa, saya baru bisa berdamai dengan kemelut masa kelam itu. Dan meyakini, bahwa dulu saya bukanlah murid goblok. Hanya murid yang muak dengan satu guru kemudian membelot seluruh guru penyandang filsafat matematika.
------------------------------------
Mari bapak-bapak, dengar dan jangan abai dengan kemelut yang dihadapi anak-anak kita. Sebelum mereka memungut perspektifnya sendiri.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon