Seniman Komik






Mereka seniman komik yang melegakan selfie dengan replika karakter karangannya. Mulai dari buku ke film, sampai berserakan berupa merchandise, stationary, toys, bahkan game. Mereka tidak lagi pemimpi di jalan sunyi seperti awal mula mereka membual dengan kuas dan kertas. Sebab pada pencapaian intelektualnya berubah ramai - melibatkan banyak kalangan ahli dan industri. Dari penerbitan, periklanan, perfilman, sampai toko mainan. Di apresiasi terus oleh anak-anak jaman.

Tapi ada satu soal yang membuat penasaran batin. Yaitu di saat mereka muda tapi berat bercinta gara-gara teror mertua, mengaku sebagai siapakah mereka ketika ditanya berulang-ulang?

Kalau saya nyaris mengaku sebagai “Pembunuh bayaran yang kejam.”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon