Sebilah Keris VS Sebilah Kayu Gaharu!


Kalian tahu sebilah keriskan? Sebilah keris bagi Diponegoro memiliki fungsi sebagai senjata untuk melawan kompeni Belanda. Tapi ketika keris jatuh ketangan dukun dan followernya, akan bergeserlah fungsinya dari sebilah keris untuk melawan musuh menjadi turun derajat sebagai benda keramat yang disifati sebagai makhluk yang berkehendak. Urusan slamet dan rezekipun kudu melalui perantara sebilah keris. Kalau ditanya perihal kenapa sebilah keris bisa di “kyai”kan pasti jawabannya mengandung “khodam”. Oke! Setiap “benda” itu berkhodam. Kira-kira dari konsep penghambaan, khodamlah yang harus takluk dengan kita atau sebaliknya?


Pernah dengar pohon Gaharukan? Seru lho! Kebanyakan masyarakat kita membungkusnya dengan cerita mistisisme timur yang kental. Memperlakukan Gaharu seperti benda keramat! Bahkan sebilah kayu Gaharupun senasib dengan keris. Bayangkan pohonnya, kalau sebilah kayunya saja sensasional! Ditangan klenikers sejati, sebilah kayu Gaharu adalah misteri! Nggak sembarangan nongol. Bagi orang yang bisa ngimpi atau digoda penampakannya, maka diyakini akan beroleh kemuliaan hidup. Apalagi berhasil menarik kayu Gaharu dari dimensi ghaib trus memindahkannya ke dimensi manusia. Itu menurut pengalaman saya dulu ketika diceritakan oleh orang yang di”pinter”kan. Ghaib itu ada! Yang nggak ada Gaharu ghaib J


Pengalaman saya belum selesai. Gaharuku nggak boleh buka cabang dibelakang rumah karena sempat dilarang keras. Dengan penjelasan yang santai, akhirnya diizinkan. Nggak ada kekhawatiran lagi ada pocong ngesot, suster keramas, sampai raja jin yang bebas keluar masuk ruang makan karena aksesnya terbuka lewat pohon gaharu yang diyakini sebagai portalnya. Bayangkan! Kalau seluruh hutan gaharu kita dibeli negara yang peradaban ilmuwan teknologi masa depannya lebih maju dan menyulap hutan gaharu kita sebagai manfaat yang diperjualbelikan diseluruh dunia! Pastilah kita baru tersadar! Betapa terbelakangnya kita menyikapi fenomena Gaharu.


Cerita sebelum saya ketemu Gaharu. Mujadi Tani adalah seorang kawan lama yang datang disaat saya sedang mikirin bibit pohon Trembesi. Pohon trembesi? Iyalah, aku pengen punya Balekambang pribadi kok, bolehkan? Sebuah bibit pohon “Gaharu” langsung membelokkan niat dari Trembesi ke Gaharu. Diputuskan 4 bibit Gaharu dulu yang ditanam dengan motivasi membelinya diawal adalah untuk pamer kepada orang-orang sekitar yang meyakini Gaharu adalah langka karena ghaib. Bagi yang ragu, boleh lihat ke kebun, pegang batangnya, elus-elus daunnya, wah! Jahat banget ya niatnya! Mungkin perlu norak meyakinkan orang. Masalah Gaharu berbuah jutaan rupiah atau nggak, itu masalah alternative rezeki saja bagi kadar ikhtiar saya. Mr. Simplekan?


Daerah asal rumah tinggalnya Bunda Taripun terpilih sebagai kebun Gaharu. Menanam Gaharupun akhirnya dimulai dikebun Mangga Madu. Soal pupuk kandang saya borong ke Bunda Tari saja yang terbiasa berkebun ria. Ini adalah pengalaman saya pertama kali menanam dan membuat lubang segede bola tenis dan sedalam gelas jus apukat! Lihat saja gayanya pakai kaus tangan, bukti nggak pernah kekebun dan nggak punya kebun :-D…ayo! Jangan jaim :-D


Salam menggores :-)



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATANYA ORANG PINTAR

Solo Menurut Kartunis

Gembira Menanam Pohon