Tongsengisme

Tentunya netizen gregetan, bersamaan dengan tragedi kemanusiaan yang faktual itu, pada saat yang sama menyerbu pula foto-foto hoax dari sumber lain yang seolah berkaitan, padahal tidak.
Saya jadi khawatir, ceramah kawanku yang anti hoax lagi khusyuk di medsos itu mampet dalam perspektif ruang satu dimensi. Gegara saking khusyuknya, mengkaji dari sumber lain soal fasisme yang menggelar tragedi Rohingya itu bukanlah persoalan yang darurat, tak penting di-multidimensi-kan. Ini anti hoax yang gawat.
--------------------------------------------------------
Menurut alam pikirannya, isme-isme apapun dalam tragedi itu se-hoax foto-foto plintiran. Hanya foto kulineran atau foto sego liwet yang paling layak dipercayai kejadiannya di medsos.
--------------------------------------------------------
Ya, sudah. Kalau gitu mending nggagas tongseng saja.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Era 70an dan 80an Pak Tino Sidin Seleb di Masanya

KATANYA ORANG PINTAR

Gembira Menanam Pohon