MENGHENINGKAN CIPTA
Renungan duka cita ini agak panjang Berapa kali sudah, tapi aku tak ingat jumlah berita duka yang lewat itu. Kerap berseliweran di berandaku dan mestinya berandamu, perihal kaum muda yang terkesan segar bugar mendadak mati jantungan. Dihabisi jatahnya di dunia, dicabut ruh dari jasad itu tanpa drama rekonsiliasi yang dilazimi cara-cara manusia rebutan posisi terenak hidup di dunia. Tak peduli kau raja muda, ba nyak tentara, banyak babu, maut mendobrak semua benteng-benteng itu. Tak ada urusan kau orang muda yang arif, dermawan, dipuji banyak khalayak, maut datang merobek semua citra itu. Bahkan maut tak perlu permisi dengan besar kepalamu yang merasa paling berwenang mengatur nasib kaum jelata, dia datang membungkam kecakapan retorikamu itu. Semua bisu di bawah nisan. Ajaklah mayit-mayit itu berseru kembali kepada hobinya yang dulu jika kau mampu. Hidupnya sudah selesai sebagai kawanmu saat bersenda gurau kemarin. Mati mendadaknya orang muda yang alim dengan mati mendadaknya o...