Tetap Romantis Menuju Maghrib




Masjid yang menyimpan kenangan.

10 tahun yang lalu, selain dua kali kehilangan sandal buat gaul, kamera dan separuh gajipun hilang secara bijaksana. Sebagai korban saya tetap membusungkan dada menyembunyikan wajah kalap.

Mungkin saja, malingnya saat inipun turut punya akun FB. Tentunya sudah menua lebih dulu daripada saya. Saya sudah maafkan ‘pelaku’nya yang sedang rapuh saat itu.

Apesnya tak seberapa, lebih banyak romantisnya senja yang saya manfaatkan di sini sembari mengikat aksara dan berbuka disepuluh hari terakhir bersama para musafir lainnya.

Selamat menandai catatan hidup anda untuk melawan pikun, salam semangat!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Era 70an dan 80an Pak Tino Sidin Seleb di Masanya

KATANYA ORANG PINTAR

Gembira Menanam Pohon