Saya dan Magelang


                                                Hari minggu, dari Magelang dolan ke Pantai Samas Jogja.


Kalau mendengar nama Magelang, entah itu dari siaran tv, entah dari yang ramai membicarakannya, otomatis saya langsung mengenang Panca Arga, yang merupakan komplek keluarga militer di Magelang. Menurut sejarahnya, saya lahir di rumah sakit BKAD (Badan Kesehatan Angkatan Darat), terletak didalam komplek Panca Arga pintu 3. Ditangani oleh Ibu Maryam, seorang bidan di BKAD tersebut.

                                            Hari Minggu, keliling Magelang saja. Di Taman Kyai Langgeng.

Untuk dolan ke komplek Panca Arga, masuknya bisa melalui pintu 1, pintu 2, atau pintu 3. Sedangkan, rumah keluarga kami dulu di Panca Arga, jalan Barito nomor 11 pintu 3. Tidak jauh dengan rumah sakit tersebut. Sebelum TK, dengan bersepeda BMX dan catatan bumbu dari ibu, saya pergi ke warung yang jauh dari komplek.

                                                 Hari Minggu, dari Magelang dolan ke Prambanan Klaten.

Seru, kalau sore-sore sudah terdengar suara bergemuruh dari jauh yang mulai dekat. Yang ternyata, konvoi tank yang lewat depan rumah keluarga kami persis. Pemandangan yang langka, ada barisan tank lewat seperti ini. Sayapun melihatnya baru sekali. lalu merekamnya dengan cara menggambar, masih saya pamerin gambar tank kepada para taruna yang suka apel kerumah kami dimalam minggu biasanya.

Tapi sejak kecil, saya tidak suka rapi dan rambut cepak model Akabri. Sepertinya kalau kelak saya dewasa, gaya seniman lebih oke buat kostum! Makanya lulus SMA, milih kuliah seni rupa. Pilihan yang bersebrangan dengan papi saya yang lustrum Akabri.

Selamat tinggal Magelang, selamat tinggal lembah tidar, selamat tinggal cita-cita taruna kavaleri.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Era 70an dan 80an Pak Tino Sidin Seleb di Masanya

KATANYA ORANG PINTAR

Gembira Menanam Pohon